PMPK adalah singkatan dari Project Management Body of Knowledge. Dalam
sesi ini, kami akan memberikan gambaran singkat tentang PMK dan fokus pada
hal-hal baru yang ada di dalamnya, seperti prinsip dan kinerja. Nama saya
adalah Suharto, dan saya adalah seorang konsultan profesional di bidang ini
sejak tahun 2018. Saya memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik
elektro dan teknologi informasi dari UGM dan Saitama University di Jepang. Saya
juga telah mendapatkan sertifikasi dalam hal TOGAF dan data mining, dan sedang
dalam proses sertifikasi untuk manajemen proyek.
Saya memiliki pengalaman dalam menangani proyek
di berbagai sektor, seperti Pertamina, PLN, pembangkitan Jawa Bali,
pemerintahan, BPPT, KPK, dan Antam. Dalam sesi ini, kami akan membahas
bagaimana konsep dan teori dalam PMK harus seimbang dengan praktek. Meskipun
waktu yang terbatas, kami akan mencoba memberikan gambaran tentang topik ini.
Kami juga ingin membagikan informasi tentang perusahaan kami, yaitu Brand Matic
dan PT Ilmu Komputer, dan kami memiliki berbagai jenis pelatihan yang terkait
dengan manajemen proyek. Kami memiliki training reguler, one-day, serta custom
dan akademik untuk memenuhi kebutuhan Anda. Ada juga beberapa sertifikasi yang
dapat Anda peroleh dalam manajemen proyek, termasuk Scramble dan ID Project
Management.
Ada beberapa jenis training yang tersedia, seperti training reguler,
training satu hari, training warna, dan training kustom. Ada juga training
private, yang berfokus pada pemahaman konsep, dan training sertifikasi, yang
fokus pada latihan soal dan persiapan sertifikasi. Dalam training satu jam ini,
kita akan fokus lebih ke arah akademi, namun jika waktu masih tersedia, kita
dapat melakukan latihan soal terkait sertifikasi Project Management.
Ada 2 buku teks yang digunakan dalam training
ini, yaitu edisi 7, yang merupakan versi terbaru, dan edisi sebelumnya yang
masih berisi informasi penting. Outline materinya terdiri dari pengantar
mengenai Project Management Body of Knowledge (PMBOK), perbedaan antara versi 6
dan versi 7, serta konten utama yang terbagi menjadi standar Project
Management, 12 prinsip, 8 edisi Project, teori ring Taylor, dan model metode.
Dalam training ini juga dijelaskan bahwa banyak
proyek IT mengalami kegagalan, hanya sekitar 16,2% proyek yang berhasil dan
lebih dari 80% proyek gagal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk
kurangnya waktu dan biaya yang tepat serta skop yang sesuai. Mengetahui
fakta-fakta ini penting karena hanya sekitar 11,4% investasi dalam proyek yang
bermanfaat, sedangkan 67% organisasi yang tidak menganggap kompetensi Project
Management penting mengalami kegagalan proyek.
Dalam training ini juga dijelaskan perbedaan
antara proyek dan operasional, serta pentingnya belajar konsep-konsep manajemen
proyek untuk memberikan kontribusi maksimal dalam tim proyek.
Terkadang tidak perlu ada penjelasan lebih lanjut saat melihat
sertifikat angket atau hal-hal sejenis. Setelah Anda selesai, itu adalah
rutinitas. Setiap kali ada pelatihan, itu akan seperti itu. Itu disebut
operasional. Teman-teman dari departemen pemasaran juga menjalankan kegiatan
pemasaran setiap hari, seperti yang saya jelaskan tadi. Jadi, jika Anda bekerja
sebagai apa pun di sebuah perusahaan, misalnya, di perusahaan mobil, tugas Anda
mungkin adalah melakukan pemeriksaan dan ini termasuk dalam operasional
supermarket. Ini adalah pekerjaan yang berbeda dengan proyek. Proyek memiliki
sifat temporary, bukan rutin. Persi ini adalah temporary, yang berarti ada awal
dan akhirnya. Itu sementara waktu. Misalnya, jika Anda bekerja di sebuah bank
sebagai customer service atau teller, selama bank dibuka, itu akan beroperasi
terus, tetapi itu hanya jam operasionalnya. Namun, dalam pengembangan aplikasi
perangkat lunak seperti Go-Jek atau Tokopedia, saat mereka membuat aplikasi,
itu adalah proyek, tetapi setelah selesai diluncurkan, itu adalah operasional.
Namun, itu juga dapat dihentikan di tengah jalan sebelum selesai, seperti yang
terkenal.
Proyek dapat bervariasi, baik dalam skala kecil
maupun besar, dan bisa memakan waktu lama atau cepat. Biayanya juga bisa
berkisar dari ratusan ribu hingga miliaran, seperti pembangunan sirkuit
Mandalika. Contoh proyek yang kecil adalah pembuatan skripsi, yang biasanya
mengambil waktu satu semester. Sifat temporary dari proyek juga terlihat dalam
survei mengenai popularitas kandidat atau elektabilitas seseorang. Semua ini
adalah contoh proyek temporary. Proyek juga memiliki atribut dan sifat yang
membedakannya dari operasional. Salah satunya adalah tingkat ketidakpastian
yang lebih tinggi dalam proyek. Ketika sesuatu dilakukan secara rutin, tingkat
ketidakpastiannya rendah. Tidak ada hal seperti "minimal" atau
"maksimal" dalam operasional yang bisa kita temui dalam proyek.
Proyek juga memerlukan elaborasi yang progresif melintasi berbagai disiplin
ilmu, departemen, perusahaan lain, dan vendor. Ini adalah kontribusi yang
maksimal dalam tim proyek.
Dalam kesimpulannya, proyek adalah pekerjaan
temporary yang memiliki awal dan akhir, berbeda dengan pekerjaan operasional
yang rutin. Proyek dapat bervariasi dalam ukuran dan waktu yang dibutuhkan,
biasanya melibatkan tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi dan memerlukan
kolaborasi lintas disiplin ilmu dan entitas bisnis.
Alat dan teknik yang digunakan dalam mengupas apel meliputi pisau.
Meskipun mungkin memungkinkan untuk mengupas apel tanpa menggunakan pisau,
tetapi metode ini tidak efisien dan dapat menyebabkan kerugian seperti
meluangkan waktu lebih lama, banyak yang terbuang, dan bahkan dapat menyebabkan
sakit gigi. Oleh karena itu, menggunakan pisau adalah solusi yang lebih
efisien. Namun, penggunaan pisau ini membutuhkan keahlian dan pengalaman. Jadi,
jika seseorang belum pernah menggunakan pisau sebelumnya, perlu berhati-hati
agar tidak gagal dalam melakukannya.
Selain itu, dalam konteks pengelolaan proyek,
alat dan teknik yang diperlukan seringkali berhubungan dengan perangkat lunak
atau software. Salah satu tools yang penting adalah software manajemen proyek.
Ada berbagai macam software yang tersedia, mulai dari yang gratis hingga yang
open source. Contohnya adalah pembuatan jadwal proyek menggunakan software,
seperti Gantt chart atau software musik dengan Tools dan Teknik Tumpukan
(stack).
Dalam manajemen proyek, penting untuk
memperhatikan bahwa tujuan dari proyek tersebut haruslah tercapai. Ada tiga
kriteria yang biasa disebut triple constraint yaitu waktu, biaya, dan ruang
lingkup. Artinya, proyek harus dapat selesai tepat waktu, sesuai dengan
anggaran yang telah ditetapkan, dan mencakup semua deliverables yang telah
ditetapkan. Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa produk atau layanan
yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan dari stakeholder, terutama
sponsor proyek.
Manajemen proyek juga melibatkan pengelolaan
risiko. Risiko-risiko tersebut dapat berhubungan dengan penundaan waktu atau
kenaikan biaya. Oleh karena itu, perlu ada perencanaan
Dalam organisasi kita, terdapat banyak proyek yang harus dikerjakan.
Setiap proyek diorganisasi memiliki programnya sendiri, seperti Program A1 dan
Program A2. Program-program ini memiliki banyak proyek di bawahnya. Sebagai
contoh, saat kita mengerjakan Proyek B, kita perlu mengetahui program apa yang
terdapat di dalamnya. Setiap proyek harus bekerja seiring dengan program dan
portofolio yang ada di organisasi. Selain itu, ada 12 prinsip manajemen proyek
yang meliputi moral, etika, kesepakatan, dan hukum. Ketika menjalankan proyek,
kita harus memastikan bahwa proyek tersebut mencakup kolaborasi di tim maupun
di lingkungan sekitarnya. Kualitas proyek tidak boleh dikorbankan demi
jangkauan, waktu, atau biaya. Risiko dalam proyek bisa optimasi, dihindari, atau
dikendalikan dengan cara menjalankan manajemen risiko.
Ketika memimpin proyek, seorang manajer proyek
harus memiliki kemampuan kepemimpinan. Saat memilih siklus, fase, dan
pendekatan pengembangan proyek, kita juga harus memperhatikan jenis proyek yang
sedang dikerjakan. Model prediktif sesuai untuk proyek besar yang sudah jelas
lingkupnya, sementara model adaptif cocok untuk proyek yang masih samar atau
tidak pasti. Terdapat juga hubungan antara prinsip manajemen proyek, domain
performance proyek, model, metode proyek, dan artefak. Setelah menjalankan
model dan metode, hasilnya akan menjadi konsumsi bagi organisasi yang
bersangkutan.
PMBOK 7 mengupdate cara manajemen proyek
dilakukan, tetapi tidak menggantikan sepenuhnya PMBOK 6. Kedua konten tersebut
masih berlaku dan perlu dipahami. Terdapat berbagai pelatihan untuk memahami
konsep manajemen proyek, termasuk persiapan ujian sertifikasi. Pelatihan
tersebut fokus pada pemahaman konsep, latihan soal, dan persiapan sertifikasi.
Untuk pertanyaan terkait maintenance, pembuatan
strategi maintenance bisa masuk ke dalam satu proyek, namun saat maintenance
sudah dilaksanakan, itu menjadi hal operasional. Jadi, tergantung pada jenis
maintenance yang dimaksud. Semoga penjelasan ini dapat membantu!
Semua proses, prinsip, dan konsep manajemen
proyek tersebut dapat disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan organisasi yang
bersangkutan, serta proses dan proyek yang sedang dikerjakan. Setelah
menjalankan proses manajemen proyek, hasilnya bisa menjadi konsumsi bagi organisasi,
baik dalam lingkup internal maupun eksternal.
Dokumentasi yang berlebihan tidak berguna karena tidak ada yang mau
membacanya. Namun, tidak semua proses memerlukan dokumen yang lengkap. Project
Manager harus memahami bahwa setiap proses memiliki outputnya sendiri dan
output tersebut tidak selalu berupa dokumen. Detail proses yang dijalankan
tergantung pada konteks proyek, seperti pengembangan software. Dalam proyek
dengan ukuran kecil, tidak semua proses harus memiliki dokumen terpisah, tetapi
bisa dikemas menjadi satu dokumen yang mencakup semua hal yang diperlukan.
Dokumentasi tetap diperlukan untuk proyek eksternal sebagai laporan untuk pihak
ketiga, seperti dokumentasi penggunaan software. Meskipun sertifikat tidak
wajib untuk menjadi Project Manager, memiliki sertifikat tertentu seperti PMP
dapat menguntungkan karir, terutama di lingkup internasional. Tingkat
ketidakpastian dalam proyek harus diterima dan dapat dielola melalui manajemen
risiko yang melibatkan identifikasi, analisis, dan respons terhadap risiko.
Keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan proyek juga harus didasarkan pada
kelayakan proyek.
Komentar
Posting Komentar